Ajaran Ketuhanan dalam Weda

Ajaran Ketuhanan dalam Weda
Mantram-mantram Veda itu adalah nyanyian-nyanyian pujaan yang ditujukan kepada para dewa. Para dewa dimohon supaya sudi mendengarkan nyanyian-nyanyian pemujanya yang pada umumnya mengandung permohonan agar para dewa menganugrahkan kerahayuan dalam mengayuh hidup di dunia ini. Nyanyian-nyanyian itu disusun dalam bahasa Sansekerta, bahasa orang India jaman dahulu.
Para dewa yang dipuja itu banyak jumlahnya. Yang sering dipuja antara lain ialah : Agni (dewa api), Surya (dewa mata- hari), Usas (dewa fajar), Prthivi (dewa bumi), Dyaus (dewa langit), Mitra (dewa siang dan langit yang terang benderang), Varuna (dewa langit yang gelap dan senja), Maruts (dewa angin ribut) Vayu (dewa angin), Savitr (dewa matahari pagi) dan lain-lainnya lagi.
Dari nama-namanya itu dewa-dewa itu personifikasi kekuatan-kekuatan yang tak tampak dibalik kekuatan-kekuatan alam. Kekuatan-kekuatan alam itu dan apa saja yang ada ini tunduk pada rta, yaitu tertib alam semesta. Oleh karena apa yang ada ini berada dalam keserasian antara yang satu dengan lainnya, maka pengendali rta itu harus satu saja. Demikianlah Varuna adalah rtavan, pengendali rta adalah Esa adanya.
Akan ajaran yang menyatakan bahwa Tuhan Esa adanya tersebar-sebar dalam mantram-mantram Veda. Beberapa di antaranya sebagai berikut:
Sumeta visva ojasa patim divo
ya eka id bhur atihir jananam,
sa purvyo nutanamo aji gisan
tam vartanir anu vavrta eka id
(Sama Veda, 327)
Artinya;
Marilah datang bersama, engkau semua, dengan semangat kuat pada Penguasa Langit.
Dia yang hanya Esa, tamu semua orang.
Dia yang purba ingin kembali baru. Kepada-Nyalah semua jalan perpaling, Sesungguhnya Dia Esa belaka.
Yo nah pita janita yo nidhata,
dhanani veda bhuvanani visva,
yo devanam namadha eka eva,
tam samprasnam bhuvana yantyanya
(Rg Veda X. 83. 3).
Artinya:
Oh, Bapa kami, Pencipta kami, pengatur kami yang mengetahui semua keadaan, semua apa yang terjadi,
Dia hanyalah Esa belaka memikul nama bermacam-macam dewa.
Kepada Nyalah yang lain mencari-cari dengan bertanya-tanya.
Indram mitram varunam
agnim ahur atho divyah
Ekam sad vipra bahudha vadantyagnim yarnam mata-risvanam ahuh
(Rg Veda 1.164.46).
Artinya:
Mereka menyebut Indra, Mitra, Varuna, Agni dan Dia yang bercahaya, yaitu Garutman yang bersayap elok, Satu Kebenaran itu (Tuhan) orang bijaksana menyebut dengan banyak nama seperti Agni, Yama, Matarisavan.
Tad evagnis tad adityas
tad vayus tad u candramah,
tad eva sukra tad brahma
ta apan sa prajapatih
(Yajur Veda 32.1).
Artinya:
Agni adalah Itu, Aditya adalah Itu,
Vayu adalah Itu, Candrama adalah Itu,
Cahaya adalah Itu, Brahman adalah Itu,
Apah adalah Itu, Prajapatilah Ia.

Tuhan yang Esa ini dipuja orang dengan berbagai cara, di berbagai tempat dan dalam berbagai aspek dan perwujudannya. Dewa-dewa itu adalah aspek dari Yang Esa.

Beberapa Mantram Veda

Beberapa Mantram Veda


Kepada Agni.
(Rg Veda I. 11 - 9)
Terjemahannya
1 Agnim ile purohitam yajnasya devamrtvijam, Utaram ratnadhatamam. Kami memuja Agni, Pendeta yang berada di depan, yang dipuja dalam upacara korban, Pendeta yang mengatur upacara korban sesuai dengan musim dan Pemuja yang mempersembahkan upacara korban dan yang menguasai kekayaan yang terbaik dalam wujud permata-permata.
2 Agnih purvebhir rsibhirijyo nutairuta, sa devam eka vaksati Demikianlah, Agni menjadi sasaran pemujaan para resi jaman dahulu dan jaman sekarang. Ia mengundang para dewa dan semua arah datang pada upacara korban ini.
3 Agnina rayimasnavat posameva dive dive, yasasam viravat tamam. Atas karunia Agni, setiap hari dunia ini akan mendapatkan kemakmuran, yang menyebabkan adanya kekuatan, jasa dan pahlawan yang mulia.
4 Agne yam yajnadvaram visvatah paribhurasi,sa id devesu yacchati. Agni, upacara korban yang Engkau kelilingi, sesungguhnyalah sampai pada dewa-dewa.
5 Agnir hota kavikratuh satyascitrasravastaniah, devo devibhiva gamat. Semoga Agni, Pendeta yang arif dan kreatif, jujur, amat terkenal datang ke sini bersama para dewa.
6 Yad angga dasuse tvam agna bhadram karisyasi, tavettatsatyamanggirah. Benarkah apapun yang Engkau anugrahkan kepada pemujamu, sesungguhnya kebenaranmu itu adalah Anggira.
7 Upa tvagne dive dive dosavaster dhiya vayam, namo bharanta emasi. Kami mendekat pada Mu setiap hari, pagi dan sore, untuk menghormati Mu
8 Rajantam adhvara nam gapamrtasya didivim, vardhamanam tve dame. Engkau penjaga upacara korban, penguasa hukum abadi, membesar di tempatmu sendiri.

9



Sa nah piteva sunave'gne supayano bhava, sacasva nah svastaye.
Artinya:
Mendekatlah pada kami, dengan cepat, seperti seorang ayah kepada anaknya.
Agni hadirlah pada kami demi kebahagiaan kami.
Kepada Vayu.
Terjemahannya
1 Vayava yahi darsateme soma aramhrtah, tesam pahi srudhi evam. Vayu yang menarik untuk dipandang, datanglah mendekat.
Minuman Soma ini telah selesai disiapkan, minumlah. Dengarkanlah doa kami.
2 Vaya uktebhi jarante tvam accha jaritareh, sutasoma aharvidah. O, Vayu, dengan mengetahui hari yang tepat, pemuja Mu memuja Mu dengan nyanyian suci dengan menuangkan perahan air Soma.
3 Vayo tava praprncati dhena jagati dasute, uruci somapitaye. O, Vayu, kata-kata-Mu yang meresap sampai kepada pemujaan-Mu.
Meluas sampai kepada yang minum Soma.
4 Indravayu ime suta upa prayobhir agatam, indavo vamusanti hi O, Indra, O Vayu. Inilah perahan buah Soma. Datanglah dekat-dekat pada Soma yang diperah enak ini. Perahan buah ini adalah untuk berdua
5 Vayavindrasca cetathah sutanam vajinivasu, tava yatamupa dravam O, Vayu, O Indra Engkau mengetahui perahan buah ini. Dengan tinggal pada tempat persembahan, Datanglah Engkau berdua cepat-cepat ke sini.
6 Vayavindrasca sunvata a yatamupa niskrtam, maksvittha dhiya nara. O Vayu, O Indra. Datanglah pada apa yang pemerah Soma telah disiapkan.
O, Para pemimpin maka dengan demikian kami akan memuja-Mu dengan segera.
7 Mitram huve putadaksam varunam ca risadasam, dhiyam ghrtascim sadhanta. Hamba menyeru kepada Mitra yang mempunyai kekuatan suci dan Varuna penghancur musuh. Engkau berdua telah menyempurnakan upacara persembahan mentega ini.
8 Rtena mitravaruna vrta vrdhavrtasprsa, kratum vrhantam asathe. Mitra dan Varuna. Pencinta dan pemegang hukum, Engkau mendapatkan tenaga-Mu yang besar melalui hukum.
9 Kavi no mitravaruna tuvijata uruksaya, daksam dadhate apasam. Pendeta kami, Mitra dan Varuna, yang luas wilayahnya, yang kuat karena keberaniannya. Karuniailah kami kekuatan yang bekerja dengan baik.
Kepada Varuna
(Rg Veda 1 25. 1-21)
Terjemahannya
1 Yadcidhi te viso yatha pra deva varuna vratam, minimasi dyavidyavi. Apapun hukum-Mu, Oh Dewa Varuna, sebagai manusia dan hari ke hari kami melanggarnya.
2 Ma no vadhaya katnave jihitanasya riradhah, ma hrnasya manyave. Janganlah kami menjadi mangsa kematian, dan dihancurkan karena kemurkaan-Mu, dan kemarahan-Mu yang keras ketika Engkau tidak senang.
Janganlah kami menjadi sasaran kematian karena kemarahan-Mu yang mematikan, karena kemarahan-Mu karena tidak senang.
3 Vi mrtikaya te mano rathirasvam na samtitam. girbhi varuna simahi. Untuk memperoleh berkah-Mu, O Varuna, kami ikat hati-Mu dengan nyanyian pujaan, seperti kusir mengikat kudanya yang berpakaian bagus.
4 Para hi mevimanyavah patantivasyaistaye, vayo na vasatirupa. Mereka melarikan diri dari kami tanpa semangat, hanya merunduk bila memperoleh kekayaan, seperti burung pada sarangnya.
5 Kada ksatrasriyam narama varunam karamahe, mrlika yorucaksasam. Kapankah kami dapat menundukkan Varuna, dewa pahlawan, penguasa pasukan perang yang dapat melihat jauh ?
6 Tadit samanamasate vananta na pra yucchatah, dhrtavrataya dasuse. Mereka berdua menerima dengan girang. Mereka tidak pernah mengecewakan pemuja-pemujanya yang setia.
7 Veda yo vinam padamantariksena patatam, veda navah samudriyah. Ia mengetahui jalan burung-burung yang terbang di angkasa dan sebagai raja lautan mengetabui perahu-perahu yang ada di sana.
8 Veda maso dhrtavrato dvadasa prajavatah, veda ya upajayate. Tepat dengan hukum-Nya yang suci, ia mengetahui bulan yang dua belas itu dengan dan pembagiannya yang menyusul. Ia mengetahui bulan yang datang kemudian.
9 Veda vatasya vartanimuror rsvasya brhatah, Ia tahu jalannya angin, angin yang menyebar, tinggi dan dahsyat. Ia mengetahui yang berada di atas itu.
10 Ni sasada dhrtavrato varunah pastya sva, samrajyaya sukratuh. Varuna yang menegakkan hukumnya yang suci, duduk ditempat tinggalnya, Ia amat arif duduk di sana mengatur semua.
11 Ato visvanyadbhuta cikitvam abhi pasyati, krtani ya ca kartva Dari sana dengan arif ia memandang segala yang menakjubkan apa yang telah dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan.
12 Sa no visvaha sukratur adityah supatha karat, pra na ayunisi tarisat Semoga Aditya, yang amat arif menunjukkan jalan yang terang sepanjang hari kepada kita. Semoga ia memanjangkan urnur kita.
13 Bibharad drapim hiranyayam varuno vasta nirnijam, pari spaso ni sudire. Varuna, dengan berbaju besi, telah mengenakan ia jubah yang bercahaya-cahaya. Utusan-utusannya duduk mengelilingi.
14 Na yam dipsanti dipsavo na druhvano jananam, na druhvano jananam na devamabhimatayah Tuhan yang musuh-musuhnya tidak dapat mengancam, pun pula mereka yang mau menindas orang. Pun pula tidak mereka yang pikirannya cendrung pada kejahatan.
15 Uta.yo manusesva yasascakre asamya, asmakam udaresva. Ia yang melimpahkan keagungan kepada umat manusia, bukan keagungan yang cacat, terutama untuk badan kita.
16 Para me yanti dhitayo gavo na gavyutiranu, icchantirurucaksasam. Rindu pada dia yang dapat memandang jauh, pikiran kami bergerak menuju padanya, seperti sapi bergerak ke padang rumput.
17 Sam nu vacavahai punaryato me madhva bhrtam, hoteva ksadase priyam. Sekali lagi marilah kita bercakap-cakap bersama, karena madu kami telah tersedia. Pendeta seperti engkau akan menyantap apa yang menyenangkan bagimu.
18 Darsam nu visvadarsatam darsam rathamadhi ksami eta jusata me girah. Sekarang hamba lihat ia yang semua orang melihatnya. Hamba melihat keretanya di atas tanah.
19 Imarn me varuna srudhi havamadhya ca mrlaya, tvamavasyura cake. Varuna dengarlah seruan hamba. Hendaklah engkau lemah lembut kepada hamba hari ini. Karena mengharapkan pertolongan hamba menyeru kepadamu.
20 Tvam visvasya medhira divasca gmacca rajati, sa yamani prati srudhi Oh dewa yang arif, engkau adalah penguasa segala, engkau adalah raja bumi dan sorga. Dengarlah sementara engkau melanjutkan perjalananmu.
21 Uduttamam mumugdhi no vi pasam madhyamam rta, avadhamani jivase. Bebaskan hamba dan ikatan yang di atas, yang di tengah, yang di bawah sehingga hamba dapat hidup.

Catur Veda Samhita

Catur Veda Samhita
Ada empat kitab suci Veda yaitu:

Keempat-empatnya itu disebut Catur Veda Samhita, yaitu empat himpunan Veda. Dari keempat-empatnya ini Rg Vedalah yang tertua yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan. Sama Veda tidak mempunyai nilai tersendiri, sebab sebagian besar nyanyian- nyanyiannya diambil dari Rg Veda yang dinyanyikan dengan melodi yang telah ditetapkan. Yayur Veda juga mengandung mantram-mantram Rg Veda yang ditambah dengan prosa- prosa yang tidak berasal dari Rg Veda. Bila mantram-mantram Rg Veda biasanya dikelompokkan persesuaian dengan dewa-dewa yang dipuja, maka mantram-mantram Sama Veda dikelompokkan sesuai dengan tempat dan penggunaannya dalam persembahan Soma dan Yajur Veda sesuai dengan penggunaannya berbagai-bagai upacara korban. Atharwa Veda mempunyai sifat yang agak lain dari ketiga Veda di atas. Atharva Veda mengandung mantram- mantram sihir yang berasal dari masa yang tidak dikenal.

Kapan Veda Mulai Ada?


Veda adalah kitab suci Agama Hindu yang tertua. Bila kitab ini mulai ada tidak diketahui orang dengan pasti. Pendapat para sarjana bermacam-macam tentang hal ini. Ada yang berpendapat kitab ini mulai ada 1.200 tahun Sebelum Masehi, ada yang mengatakan 2.400 SM. Ada pula yang berpendapat lain lagi.
Orang-orang Hindu jaman dahulu jarang meninggalkan catatan- catatan yang bernilai sejarah. Kitab Veda diterima orang dari mulut ke mulut turun-temurun dari masa lampau yang tidak diketahui orang. Penulisan kitab Veda dengan huruf Devanagari adalah dari masa yang jauh kemudian. Orang percaya bahwa kitab suci ini diajarkan oleh Tuhan kepada para Rsi. Maka ia bukan buatan orang. Dari ajaran Veda inilah ajaran agama Hindu mengalir. Jiwa agama Hindu adalah jiwa ajaran Veda. Walaupun perubahan telah banyak terjadi, jiwa ajaran Veda tidak pernah berhenti memancarkan cahanya.

Sumber Ajaran Agama Hindu




Weda
Kapan Weda mulai ada?
Catur Veda Samhita
Ajaran Ketuhanan dalam Weda
Beberapa Mantram Weda
Kepada Agni
Kepada Vayu
Kepada Varuna
Upanisad
Jumlah Upanisad
Ajaran Ketuhanan Upanisad
Beberapa kutipan Upanisad
Brahman, yang tunggal dan sumber segalanya
Berbagai dewata dan satu Brahman
Bhrgu menyelidiki Brahman
Atman adalah immanent dan trancendent
Lontar-lontar
Jenis-jenis lontar
Lontar-lontar tentang puja
Lontar-lontar tentang Yajna
Lontar-lontar etika

Sarasamusccaya

Slokantara

Agastiaparwa

Siwasasana

Wratisasana

Silakrama

Pancasiksa
Lontar-lontar tattwa

Bhuwana kosa

Ganapatitatwa

Jnanasiddhanta

Bhuwana sangksepa

Sanghyang Mahajnana

Tatwajnana

Wrhaspati-Tattwa
Ajaran ketuhanan dalam lontar

Bhatara Siwa sumber segala

Bhatara Siwa bersifat immanent dan trancendent

Bhatara Siwa adalah Esa, berada di mana-mana dengan nama-nama yang berbeda


HINDU DHARMA


Sumber Ajaran Agama Hindu
Weda, Upanishad, Lontar, dan ajaran ketuhanan di dalamnya ...
Pokok-pokok Ajaran Hindu Dharma
Sejarah dan perkembangan, 3 kerangka dasar, Proses penciptaan alam semesta...
Kesatuan Tafsir Agama Hindu
Himpunan keputusan seminar Kesatuan Tafsir terhadap aspek-aspek agama Hindu 1 s/d XV
Hindu agama dunia
Sebuah pandangan universal, A Survey On Hinduism
Dharmawacana
Penyejuk kalbu, pencerah batin.

TRI SANDHYA

Marilah kita memuja Tuhan, Ida Hyang Widhi Waça

Pemujaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dengan banyak cara. Salah satu di antaranya ialah dengan bersembahyang tiap hari. Kita yang beragama Hindu bersembahyang tiga kali sehari, pagi, siang dan malam hari. Sembahyang demikian disebut sembahyang Trisandhya. Mantram yang dipakaipun disebut mantram Trisandhya.
Mantram ini ditulis dalam bahasa Sansekerta, bahasa orang Hindu jaman dahulu. Kita boleh bersembahyang dengan duduk bersila, duduk bersimpuh atau berdiri tegak sesuai dengan tempat yang tersedia. Sikap duduk bersila disebut padmasana. Sikap duduk bersimpuh disebut bajrasana dan yang berdiri disebut padasana.
Setelah sikap badan itu baik, dilanjutkan dengan pranayama. Pranayama artinya mengatur jalannya nafas. Gunanya: untuk menenangkan pikiran dan mendiamkan badan mengikuti jalannya pikiran, bila pikiran dan badan sudah tenang maka barulah mulai bersembahyang.
Sikap tangan waktu bersernbahyang disebut sikap amusti. Mata memandang ujung hidung dan pikiran ditujukan kepada Sanghyang Widhi. Dalam keadaan seperti itu, sabda, bayu, idep harus dalam keadaan seimbang. 

Sebelum mengucapkan mantram, kedua tangan kita bersihkan dengan mantram demikian:
Tangan kanan:
Mantranya Artinya
Om suddha mam svaha Om bersihkanlah hamba
Tangan kiri:
Mantranya Artinya
Om ati suddha mam svaha Om lebih bersihkanlah hamba
 
Mantram Trisandhya
1 Om bhur bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayat
Om adalah bhur bhuvah svah
Kita memusatkan pikiran pada kecemerlangan dan kemuliaan Sanghyang Widhi, Semoga Ia berikan semangat pikiran kita
2 Om Narayana evedwam sarvam
yad bhutam yac ca bhavyam
niskalanko niranjano
nirvikalpo nirakhyatah
suddho deva eko
narayana na dvitiyo
asti kascit.
Om Narayana adalah semua ini apa yang telah ada dan apa yang akan ada, bebas dari noda, bebas dari kotoran, bebas dari perubahan tak dapat digambarkan, sucilah dewa narayana, Ia hanya satu tidak ada yang kedua
3 Om tvam siwah tvam mahadevah
Iswarah paramesvarah
brahma visnusca rudrasca
purusah parikirtitah
Om Engkau dipanggil Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma, Wisnu, Rudra, dan Purusa
4 Om papo'ham papakarmaham
papatma papasambhavah
trahi mam pundarikaksa
sabahyabhyantarah sucih
Om hamba ini papa, perbuatan hamba papa, diri hamba papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sanghyang Widhi, sucikanlan jiwa dan raga hamba
5 Om ksamasva mam mahadeva
sarvaprani hitankara
mam moca sarva papebhyah
palayasva sada siva
Om ampunilah hamba Sanghyang Widhi, yang memberikan keselamatan kepada semua makhluk, bebaskanlah hamba dari segala dosa, lindungilah oh Sang Hyang Widhi
6 Om ksantavyah kayiko dosah
ksantavyo. vaciko mama
ksantavyo manaso dosah
tat pramadat ksamasva mam
Om ampunilah dosa anggota badan hamba, ampunilah dosa perkataan hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari kelalaian hamba.
  Om Santih, Santih, Santih Om. Om. damai. damai, damai, Om.

Doa-Doa Dalam Agama Hindu : Panca Sembah

Panca Sembah I Sembah tanpa sarana :

Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha

Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba...



Kramaning Sembah II dengan sekar putih :
Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute

Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.



Kramaning Sembah III dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om nama dewa adhisthanàya
sarwa wyapi wai siwàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanareswaryai namo namah

Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.



Kramaning Sembah IV dengan kewangen atau sekar kangkad :

Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca

Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.



Kramaning Sembah V tanpa sarana :

Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om

Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan. Semoga damai, damai, damai selalu...



Puja untuk Pura Paibon, Pura Kawitan dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam

Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.



Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Desa dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om Isanah sarwa widyànàm
Iswarah sarwa bhùtànàm,
Brahmano' dhipatir brahmà
Sivostu sadàsiwa

Artinya :
Oh Hyang Widhi, Hyang Tunggal, Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.


Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Puseh dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :

Om, Girimurti mahàwiryyam,
Mahàdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam

Artinya: Oh Hyang Widhi, disebut Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa tunduk pada-Mu.





Puja untuk Dewi Saraswati dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad, silakan baca comment pertama.
*Catatan : Puja dapat dipilih satu sloka atau digabung dari beberapa sloka, kecuali sloka yang terakhir untuk penutup.


Om Saraswati namostubhyam
Warade kama rupini
Sidhir astu karaksami
Sidhir bhawantu sadham

Om Pranamya sarwa dewanca
Paramãtma nama wanca
Rupa sidhi karoksabet
Saraswati nama myaham

Om padma patram wimalaksmi
Padma kçara nandini
Nityam padma laya dewi
Tubhyam namah Saraswati

Om Brahma putri maha dewi
Brahmanye Brahma nandini
Saraswati sajňna yani
Praya naya Saraswati

Om kawyam wyakaranam tarkham
Weda çastram puranakam
Kalpa sidhini tantrani
Twam prasadat karoksabet

Om sulabha twam swara mantra
Irabheyam phalakam param
Sarwa kleça winaçanam
Santhi twam sanggatot manam

Om atheni rasa hasranam
Sarwa roga winaçanam
Twam mama sarwa sidhyantu
Sarwa karya prasidhyaye

Om Sang Saraswati sweta warna ya namah swaha
Om Bang Saraswati rakta warna ya namah swaha
Om Tang Saraswati pita warna ya namah swaha
Om Ang Saraswati kresna warna ya namah swaha
Om Ing Saraswati wiçwa warna ya namah swaha

Om sukham bhawantu, purnam bhawantu, çryam bhawantu
Om Sidhirastu tat astu astu swaha
Om Saraswati dipata ya namah

 Artinya :

Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pujaan kami
Yang berwajah cantik, indah berandeng
Berkuasa mempengaruhi kami
Selalu berkuasa pada serba dunia

Oh Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi
Karena engkau adalah brahman yang dimuliakan
Merupakan wujud yang kuasa
Kami muliakan Engkau dengan gelar Saraswati

Oh Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai
Berambut indah bagai sari bunga teratai
Selalu ada di sekitar padma
Patut dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan

Oh Putri Sang Hyang Brahma, Engkai dewi yang maha agung
Selalu ada bersama Brahma
Diberi gelar Saraswati yang indah
Mengatur semua mahluk

Oh Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa
Weda dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra
Yang menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman
Engkaulah penciptanya

Oh Sang Hyang Saraswati, atas anugrahMu semoga doa kami menjadi bertuah,
Mendatangkan segala kebaikan untuk seluruh dunia
Semoga bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah
Semoga damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu

Oh Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami terselesaikan

Oh Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepadaMu, dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha, Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Içyana dengan pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna
Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, semoga Engkau senantiasa memberikan kekuatan, keselamatan, semoga semuanya tiada halangan. Oh Sang Hyang Saraswati hamba memuja-Mu