Ajaran Ketuhanan dalam Weda | ||||||||||
Mantram-mantram Veda itu adalah nyanyian-nyanyian pujaan yang ditujukan kepada para dewa. Para dewa dimohon supaya sudi mendengarkan nyanyian-nyanyian pemujanya yang pada umumnya mengandung permohonan agar para dewa menganugrahkan kerahayuan dalam mengayuh hidup di dunia ini. Nyanyian-nyanyian itu disusun dalam bahasa Sansekerta, bahasa orang India jaman dahulu. Para dewa yang dipuja itu banyak jumlahnya. Yang sering dipuja antara lain ialah : Agni (dewa api), Surya (dewa mata- hari), Usas (dewa fajar), Prthivi (dewa bumi), Dyaus (dewa langit), Mitra (dewa siang dan langit yang terang benderang), Varuna (dewa langit yang gelap dan senja), Maruts (dewa angin ribut) Vayu (dewa angin), Savitr (dewa matahari pagi) dan lain-lainnya lagi. Dari nama-namanya itu dewa-dewa itu personifikasi kekuatan-kekuatan yang tak tampak dibalik kekuatan-kekuatan alam. Kekuatan-kekuatan alam itu dan apa saja yang ada ini tunduk pada rta, yaitu tertib alam semesta. Oleh karena apa yang ada ini berada dalam keserasian antara yang satu dengan lainnya, maka pengendali rta itu harus satu saja. Demikianlah Varuna adalah rtavan, pengendali rta adalah Esa adanya. | ||||||||||
| ||||||||||
Tuhan yang Esa ini dipuja orang dengan berbagai cara, di berbagai tempat dan dalam berbagai aspek dan perwujudannya. Dewa-dewa itu adalah aspek dari Yang Esa. |
Ajaran Ketuhanan dalam Weda
Beberapa Mantram Veda
Beberapa Mantram Veda | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Catur Veda Samhita
Catur Veda Samhita
Keempat-empatnya itu disebut Catur Veda Samhita, yaitu empat himpunan Veda. Dari keempat-empatnya ini Rg Vedalah yang tertua yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan. Sama Veda tidak mempunyai nilai tersendiri, sebab sebagian besar nyanyian- nyanyiannya diambil dari Rg Veda yang dinyanyikan dengan melodi yang telah ditetapkan. Yayur Veda juga mengandung mantram-mantram Rg Veda yang ditambah dengan prosa- prosa yang tidak berasal dari Rg Veda. Bila mantram-mantram Rg Veda biasanya dikelompokkan persesuaian dengan dewa-dewa yang dipuja, maka mantram-mantram Sama Veda dikelompokkan sesuai dengan tempat dan penggunaannya dalam persembahan Soma dan Yajur Veda sesuai dengan penggunaannya berbagai-bagai upacara korban. Atharwa Veda mempunyai sifat yang agak lain dari ketiga Veda di atas. Atharva Veda mengandung mantram- mantram sihir yang berasal dari masa yang tidak dikenal.
Ada empat kitab suci Veda yaitu:
- Rg Veda
- Sama Veda
- Yajur Veda dan ...
- Atharva Veda.
Keempat-empatnya itu disebut Catur Veda Samhita, yaitu empat himpunan Veda. Dari keempat-empatnya ini Rg Vedalah yang tertua yang berisi nyanyian-nyanyian pujaan. Sama Veda tidak mempunyai nilai tersendiri, sebab sebagian besar nyanyian- nyanyiannya diambil dari Rg Veda yang dinyanyikan dengan melodi yang telah ditetapkan. Yayur Veda juga mengandung mantram-mantram Rg Veda yang ditambah dengan prosa- prosa yang tidak berasal dari Rg Veda. Bila mantram-mantram Rg Veda biasanya dikelompokkan persesuaian dengan dewa-dewa yang dipuja, maka mantram-mantram Sama Veda dikelompokkan sesuai dengan tempat dan penggunaannya dalam persembahan Soma dan Yajur Veda sesuai dengan penggunaannya berbagai-bagai upacara korban. Atharwa Veda mempunyai sifat yang agak lain dari ketiga Veda di atas. Atharva Veda mengandung mantram- mantram sihir yang berasal dari masa yang tidak dikenal.
Kapan Veda Mulai Ada?
Orang-orang Hindu jaman dahulu jarang meninggalkan catatan- catatan yang bernilai sejarah. Kitab Veda diterima orang dari mulut ke mulut turun-temurun dari masa lampau yang tidak diketahui orang. Penulisan kitab Veda dengan huruf Devanagari adalah dari masa yang jauh kemudian. Orang percaya bahwa kitab suci ini diajarkan oleh Tuhan kepada para Rsi. Maka ia bukan buatan orang. Dari ajaran Veda inilah ajaran agama Hindu mengalir. Jiwa agama Hindu adalah jiwa ajaran Veda. Walaupun perubahan telah banyak terjadi, jiwa ajaran Veda tidak pernah berhenti memancarkan cahanya.
Sumber Ajaran Agama Hindu
Weda | ||||
Kapan Weda mulai ada? | ||||
Catur Veda Samhita | ||||
Ajaran Ketuhanan dalam Weda | ||||
Beberapa Mantram Weda | ||||
Kepada Agni | ||||
Kepada Vayu | ||||
Kepada Varuna | ||||
Upanisad | ||||
Jumlah Upanisad | ||||
Ajaran Ketuhanan Upanisad | ||||
Beberapa kutipan Upanisad | ||||
Brahman, yang tunggal dan sumber segalanya | ||||
Berbagai dewata dan satu Brahman | ||||
Bhrgu menyelidiki Brahman | ||||
Atman adalah immanent dan trancendent | ||||
Lontar-lontar | ||||
Jenis-jenis lontar | ||||
Lontar-lontar tentang puja | ||||
Lontar-lontar tentang Yajna | ||||
Lontar-lontar etika | ||||
Sarasamusccaya | ||||
Slokantara | ||||
Agastiaparwa | ||||
Siwasasana | ||||
Wratisasana | ||||
Silakrama | ||||
Pancasiksa | ||||
Lontar-lontar tattwa | ||||
Bhuwana kosa | ||||
Ganapatitatwa | ||||
Jnanasiddhanta | ||||
Bhuwana sangksepa | ||||
Sanghyang Mahajnana | ||||
Tatwajnana | ||||
Wrhaspati-Tattwa | ||||
Ajaran ketuhanan dalam lontar | ||||
Bhatara Siwa sumber segala | ||||
Bhatara Siwa bersifat immanent dan trancendent | ||||
Bhatara Siwa adalah Esa, berada di mana-mana dengan nama-nama yang berbeda | ||||
HINDU DHARMA
Sumber Ajaran Agama Hindu Weda, Upanishad, Lontar, dan ajaran ketuhanan di dalamnya ... | |
Pokok-pokok Ajaran Hindu Dharma Sejarah dan perkembangan, 3 kerangka dasar, Proses penciptaan alam semesta... | |
Kesatuan Tafsir Agama Hindu Himpunan keputusan seminar Kesatuan Tafsir terhadap aspek-aspek agama Hindu 1 s/d XV | |
Hindu agama dunia Sebuah pandangan universal, A Survey On Hinduism | |
Dharmawacana Penyejuk kalbu, pencerah batin. |
TRI SANDHYA
Marilah kita memuja Tuhan, Ida Hyang Widhi Waça | |||||||||||||||||||||
Pemujaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dengan banyak cara. Salah satu di antaranya ialah dengan bersembahyang tiap hari. Kita yang beragama Hindu bersembahyang tiga kali sehari, pagi, siang dan malam hari. Sembahyang demikian disebut sembahyang Trisandhya. Mantram yang dipakaipun disebut mantram Trisandhya. Mantram ini ditulis dalam bahasa Sansekerta, bahasa orang Hindu jaman dahulu. Kita boleh bersembahyang dengan duduk bersila, duduk bersimpuh atau berdiri tegak sesuai dengan tempat yang tersedia. Sikap duduk bersila disebut padmasana. Sikap duduk bersimpuh disebut bajrasana dan yang berdiri disebut padasana. Setelah sikap badan itu baik, dilanjutkan dengan pranayama. Pranayama artinya mengatur jalannya nafas. Gunanya: untuk menenangkan pikiran dan mendiamkan badan mengikuti jalannya pikiran, bila pikiran dan badan sudah tenang maka barulah mulai bersembahyang. Sikap tangan waktu bersernbahyang disebut sikap amusti. Mata memandang ujung hidung dan pikiran ditujukan kepada Sanghyang Widhi. Dalam keadaan seperti itu, sabda, bayu, idep harus dalam keadaan seimbang. Sebelum mengucapkan mantram, kedua tangan kita bersihkan dengan mantram demikian: | |||||||||||||||||||||
Tangan kanan:
| |||||||||||||||||||||
Tangan kiri:
| |||||||||||||||||||||
Mantram Trisandhya | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
Doa-Doa Dalam Agama Hindu : Panca Sembah
Panca Sembah I Sembah tanpa sarana :
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha
Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba...
Kramaning Sembah II dengan sekar putih :
Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute
Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.
Kramaning Sembah III dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om nama dewa adhisthanàya
sarwa wyapi wai siwàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanareswaryai namo namah
Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
Kramaning Sembah IV dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca
Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
Kramaning Sembah V tanpa sarana :
Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om
Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan. Semoga damai, damai, damai selalu...
Puja untuk Pura Paibon, Pura Kawitan dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :
Om Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam
Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Desa dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :
Om Isanah sarwa widyànàm
Iswarah sarwa bhùtànàm,
Brahmano' dhipatir brahmà
Sivostu sadàsiwa
Artinya :
Oh Hyang Widhi, Hyang Tunggal, Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.
Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Puseh dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :
Om, Girimurti mahàwiryyam,
Mahàdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam
Artinya: Oh Hyang Widhi, disebut Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa tunduk pada-Mu.
Puja untuk Dewi Saraswati dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad, silakan baca comment pertama.
*Catatan : Puja dapat dipilih satu sloka atau digabung dari beberapa sloka, kecuali sloka yang terakhir untuk penutup.
Om Saraswati namostubhyam
Warade kama rupini
Sidhir astu karaksami
Sidhir bhawantu sadham
Om Pranamya sarwa dewanca
Paramãtma nama wanca
Rupa sidhi karoksabet
Saraswati nama myaham
Om padma patram wimalaksmi
Padma kçara nandini
Nityam padma laya dewi
Tubhyam namah Saraswati
Om Brahma putri maha dewi
Brahmanye Brahma nandini
Saraswati sajňna yani
Praya naya Saraswati
Om kawyam wyakaranam tarkham
Weda çastram puranakam
Kalpa sidhini tantrani
Twam prasadat karoksabet
Om sulabha twam swara mantra
Irabheyam phalakam param
Sarwa kleça winaçanam
Santhi twam sanggatot manam
Om atheni rasa hasranam
Sarwa roga winaçanam
Twam mama sarwa sidhyantu
Sarwa karya prasidhyaye
Om Sang Saraswati sweta warna ya namah swaha
Om Bang Saraswati rakta warna ya namah swaha
Om Tang Saraswati pita warna ya namah swaha
Om Ang Saraswati kresna warna ya namah swaha
Om Ing Saraswati wiçwa warna ya namah swaha
Om sukham bhawantu, purnam bhawantu, çryam bhawantu
Om Sidhirastu tat astu astu swaha
Om Saraswati dipata ya namah
Artinya :
Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pujaan kami
Yang berwajah cantik, indah berandeng
Berkuasa mempengaruhi kami
Selalu berkuasa pada serba dunia
Oh Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi
Karena engkau adalah brahman yang dimuliakan
Merupakan wujud yang kuasa
Kami muliakan Engkau dengan gelar Saraswati
Oh Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai
Berambut indah bagai sari bunga teratai
Selalu ada di sekitar padma
Patut dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan
Oh Putri Sang Hyang Brahma, Engkai dewi yang maha agung
Selalu ada bersama Brahma
Diberi gelar Saraswati yang indah
Mengatur semua mahluk
Oh Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa
Weda dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra
Yang menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman
Engkaulah penciptanya
Oh Sang Hyang Saraswati, atas anugrahMu semoga doa kami menjadi bertuah,
Mendatangkan segala kebaikan untuk seluruh dunia
Semoga bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah
Semoga damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu
Oh Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami terselesaikan
Oh Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepadaMu, dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha, Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Içyana dengan pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna
Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, semoga Engkau senantiasa memberikan kekuatan, keselamatan, semoga semuanya tiada halangan. Oh Sang Hyang Saraswati hamba memuja-Mu
Om àtmà tattwàtmà sùddha màm swàha
Artinya: Oh Hyang Widhi, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba...
Kramaning Sembah II dengan sekar putih :
Om Adityasyà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sweta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute
Artinya:
Oh Hyang Widhi, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu. Hyang Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja-Mu yang menciptakan sinar matahari berkilauan.
Kramaning Sembah III dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om nama dewa adhisthanàya
sarwa wyapi wai siwàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanareswaryai namo namah
Artinya: Oh Hyang Widhi, yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada Ardhanaresvari hamba memuja.
Kramaning Sembah IV dengan kewangen atau sekar kangkad :
Om anugraha manoharam
dewa dattà nugrahaka
arcanam sarwà pùjanam
namah sarwà nugrahaka
Dewa-dewi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirwighna sukha wrddisca
Artinya: Oh Hyang Widhi, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan dari segala pujaan, hamba memuja-Mu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian dari para Dewa dan Dewi berwujud yadnya suci. kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
Kramaning Sembah V tanpa sarana :
Om Dewa suksma paramà cintyàya nama swàha. Om Sàntih, Sàntih, Sàntih, Om
Artinya: Oh Hyang Widhi, hamba memuja-Mu yang tidak terpikirkan. Semoga damai, damai, damai selalu...
Puja untuk Pura Paibon, Pura Kawitan dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :
Om Brahmà Wisnu Iswara dewam
Tripurusa suddhàtmakam
Tridewa trimurti lokam
sarwa wighna winasanam
Artinya:
Oh Hyang Widhi, dalam wujud-Mu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa Maha Suci, Tridewa adalah Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Desa dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :
Om Isanah sarwa widyànàm
Iswarah sarwa bhùtànàm,
Brahmano' dhipatir brahmà
Sivostu sadàsiwa
Artinya :
Oh Hyang Widhi, Hyang Tunggal, Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup. Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.
Puja untuk Pura Kahyangan Tiga Pura Puseh dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad :
Om, Girimurti mahàwiryyam,
Mahàdewa pratistha linggam,
sarwadewa pranamyanam
Sarwa jagat pratisthanam
Artinya: Oh Hyang Widhi, disebut Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa tunduk pada-Mu.
Puja untuk Dewi Saraswati dapat dilakukan pada Kramaning Sembah III dengan kewangen/sekar kangkad, silakan baca comment pertama.
*Catatan : Puja dapat dipilih satu sloka atau digabung dari beberapa sloka, kecuali sloka yang terakhir untuk penutup.
Om Saraswati namostubhyam
Warade kama rupini
Sidhir astu karaksami
Sidhir bhawantu sadham
Om Pranamya sarwa dewanca
Paramãtma nama wanca
Rupa sidhi karoksabet
Saraswati nama myaham
Om padma patram wimalaksmi
Padma kçara nandini
Nityam padma laya dewi
Tubhyam namah Saraswati
Om Brahma putri maha dewi
Brahmanye Brahma nandini
Saraswati sajňna yani
Praya naya Saraswati
Om kawyam wyakaranam tarkham
Weda çastram puranakam
Kalpa sidhini tantrani
Twam prasadat karoksabet
Om sulabha twam swara mantra
Irabheyam phalakam param
Sarwa kleça winaçanam
Santhi twam sanggatot manam
Om atheni rasa hasranam
Sarwa roga winaçanam
Twam mama sarwa sidhyantu
Sarwa karya prasidhyaye
Om Sang Saraswati sweta warna ya namah swaha
Om Bang Saraswati rakta warna ya namah swaha
Om Tang Saraswati pita warna ya namah swaha
Om Ang Saraswati kresna warna ya namah swaha
Om Ing Saraswati wiçwa warna ya namah swaha
Om sukham bhawantu, purnam bhawantu, çryam bhawantu
Om Sidhirastu tat astu astu swaha
Om Saraswati dipata ya namah
Artinya :
Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pujaan kami
Yang berwajah cantik, indah berandeng
Berkuasa mempengaruhi kami
Selalu berkuasa pada serba dunia
Oh Sang Hyang Saraswati, yang dihormati oleh semua dewa dewi
Karena engkau adalah brahman yang dimuliakan
Merupakan wujud yang kuasa
Kami muliakan Engkau dengan gelar Saraswati
Oh Sang Hyang Saraswati, Engkau suci bersih bagai daun bunga teratai
Berambut indah bagai sari bunga teratai
Selalu ada di sekitar padma
Patut dihormati sebagai sumber ilmu pengetahuan
Oh Putri Sang Hyang Brahma, Engkai dewi yang maha agung
Selalu ada bersama Brahma
Diberi gelar Saraswati yang indah
Mengatur semua mahluk
Oh Sang hyang Saraswati, Engkau mengubah segala ilmu tattwa
Weda dan Sastra, Purana-purana, serta ilmu Tantra
Yang menjiwai dan berkuasa sepanjang jaman
Engkaulah penciptanya
Oh Sang Hyang Saraswati, atas anugrahMu semoga doa kami menjadi bertuah,
Mendatangkan segala kebaikan untuk seluruh dunia
Semoga bathin yang cemar dan kotor menjadi musnah
Semoga damai dan bersatu bhatin kami kepadaMu
Oh Sang Hyang Saraswati, berkenan kiranya Engkau menganugrahi perasaan bathin yang indah, semoga yang menimbulkan penyakit menjadi musnah, berkenan kiranya engkau menganugrahi kami serba sejahtera, sehingga tugas karya kami terselesaikan
Oh Sang Hyang Saraswati, demikian puja kami kepadaMu, dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Sadyajata, Sang Hyang Bhamadewa, Sang Hyang Tat purusha, Sang Hyang Aghora, serta dalam prabhawaMu sebagai Sang Hyang Içyana dengan pancaran warna putih, merah, kuning, hitam, serta serba warna
Oh Hyang Widhi dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, semoga Engkau senantiasa memberikan kekuatan, keselamatan, semoga semuanya tiada halangan. Oh Sang Hyang Saraswati hamba memuja-Mu
Langganan:
Postingan (Atom)